Menu

Kamis, 06 Januari 2011

Real Happen in Jakarta

Bagaimana sikap dan pendapat Anda mengenai kasus-kasus kejadian yang banyak terjadi disekitar kita!!

Warga Jakarta demo akibat rumah mereka terendam banjir.

Pendapat:

Warga hanya bisa menyalahkan Pemerintah terus. Rakyatnya seharusnya juga mendukung dan brusaha dong. Jangan berpangku tangan dan hanya bisa menumpahkan masalah ke Pemerintah. Mungkin Pemerintah juga melakukan kesalahn dalam hal ini tapi tidak seutuhnya salah Pemerintah, bukan?? Mungkin kesalahan Pemerintah terletak dari tatanan kota DKI Jakarta yang kurang baik sehingga sistem pembuangan atau peresapan air tidak maksimal pemanfaatannya.

Pemerintah sudah sering melakukan pengerukan dan penggusuran rumah-rumah di bantaran kali yang mengaggu sistem peresapan air.

Tetapi tetap terjadi banjir. Mengapa demikian?? Tentu saja hal demikian akan terus terjadi jika yang bekerja dan yang memiliki motivasi hanya satu orang saja. Tetap tidak bisa menyelesaikan masalah yang ada atau “memajukan” negeri. Harus ada kerjasama seluruh elemen, baru akan masalah ini akan terselesaikan dan akan tercapai kesejahteraan serta kemajuan Indonesia ke depannya.

Jadi, warga juga harus turut serta yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Sikap=

Mulailah dari diri sendiri. Membuang sampah pada tempatnya. Selalu membawa kantong plastik kosong di dalam tas setiap bepergian sebagai tempat pembuangan sementara selama tong sampah tidak ada. Biasanya kita ketika jajan misalnya jajan somay dan memakannya di angkot. Maka, ketika habis makanan jajanan kita, masukkan sampah tersebut ke kantong plastik kemudian masukkan kembali ke tas. Ketika turun, carilah tong sampah terdekat dan buanglah samaph yang tadi kita simpan di dalam tas.

Orang lain yang melihat perilaku kita tersebut mungkin ada yang mencoba untuk mencontoh hal demikian.

Minggu, 02 Januari 2011

Wonderfull...!!!

Ceritakan satu film yang pernah kamu tonton dan beri tanggapan keindahan yang terdapat atau bermakna pada film tersebut!!
Title : Finding Nemo
Story :
Di pagi hari yang bersinar mentari hangat, pergilah untuk pertama kali seeokor anak ikan ke sekolah bersama ayahnya. Anak tersebut bernama Nemo. Sesampainya di sekolah, murid-murid pergi berjalan-jalan dengan menaiki guru mereka yaitu ikan pari. Sebelum mereka pergi meninggalkan sekolah, ayah Nemo yang bernama Marlin berpesan kepada anaknya agar mereka jangan pergi ke laut lepas. Ketika sampai di lokasi, Nemo dan bersama ketiga anak lainnya berpencar dari kelompok.
Mereka bermain siapa yang bisa berenang paling jauh. Mereka bermain berada di pinggir laut lepas. Nemo yang ingat pesan ayahnya untuk tidak ke laut lepas, akhirnya mengurungkan niat untuk mengikuti permainan mereka walaupun mereka telah mengejek Nemo. Ayah Nemo, tiba-tiba datang dan memarahi Nemo karena sudah melanggar. Merasa tersakiti, akhirnya Nemo menjadi ikut bermain dengan temannya dan dialah yang menangh karena bisa berenang jauh ke laut lepas. Ayahnya terus melarang Nemo, tapi Nemo semakin jauh.
Sebenarnya Marlin adalah ikan yang hiperprotektif karena masa lalu yang telah membuatnya trauma, yaitu ketika ada ikan bergigi tajam datang dan menyerbu dia, istri beserta telur-telurnya. Dia melawan ikan itu, yang akhirnya terbentur sesuatu dan jatuh ke tempat tersembunyi tak sadarkan diri. Setelah sadar, ia mencari-cari istri dan telur-telurnya. Tersisa hanya satu telur saja dan dialah Nemo.
Tiba-tiba, Nemo dimasukkan ke dalam kantong dari arah belakang oleh seorang penyelam. Penyelam berenang dan menaiki boat nya. Marlin mengejar dan terkena arus kipas keras dari boat sehingga ia terlempar dan tak dapat mengejar anaknya. Kemudian, ia melihat kacamata penyelam itu jatuh dan disana tertuliskan P.Sherman 102 Sidney.
Diperjalanan ia bertemu dengan ikan biru bernama Dori. Akhirnya Marlin melanjutkan perjalanan bersama Dori. Selama perjalanan, banyak rintangan yang dihadap, seperti melawan tiga ikan hiu, ubur-ubur, ikan pemangsa lainnya, dimakan ikan paus dan akhirnyua bisa keluar dari tubuh ikan paus melalui lubang ari yang terlatak di kepala ikan paus tersebut, dan hampir dimakan para burung banghau. Mereka juga bertemu dengan kelompok penyu, yang menolonh mereka ketika tersengat kelompok ubur-ubur dan memberi tumpangan ke Sidney.
Sementara itu, Nemo disimpan di dalan akuarium bersama ikan-ikan lainnya. Berbagai usaha dilakukan untuk dapat kembali ke lautan. Tetapi tak berhasil. Kemudian ada ancaman lainnya, yaitu pemilik akuarium itu adalah seorang dokter gigi yang memiliki cucu yang bernama Darla berumur 5 tahu. Dokter tersebut akan menghadiahkan cucunya Nemo. Ikan-ikan tersebut yang telah lama tinggal disana, mengetahui bahwa Darla setiap tahunnya diberi hadiah ikan, dan selalu dibuat mati.
Akhirnya, ketika Nemo ditangkap dan dimasukkan ke dalam plastik untuk hadiah cucunya, Nemo melakukan siasat pura-pura mati. Kemudian, Marlin dan Dori melihat Nemo mati di dalam kantung plastik tersebut. Mereka melihat dari dalam mulut ikan pelikan yang merupakan salah satu teman ikan-ikan akuarium itu dan menjadi teman Nemo juga. Melihat hal tersebut, Marlin dan burung bangau tersebut sangat sedih dan menyalahkan diri sendiri. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke rumah.
Darla datang. Dokter segera memberikan kantung plastik berisi Nemo kepada cucunya. Akan tetapi, melihat hal tersebut dokter tidak jadi memberikan kepada cucunya dan memutuskan untuk membuangnya ke tong sampah bukan ke kloset(pembuangan eksresi di kloset langsung menuju laut). Semua ikan di akurium panik dan memikirkan cara bagaimana supaya Nemo dibuang ke kloset. Tiba-tiba burung pelikan tadi datang dan membantu sehingga plastiknya jatuh dan terbuka kemudian ia melompat ke tempat pembuangan menuju laut selain kloset yaitu tempat pembuangan air kumur pasien dokter gigi.
Kemudian Nemo sampai di laut kemudian mencari ayahnya. Syukurlah ayahnya belum terlalu jauh, sehingga mereka bisa berkumpul lagi.

TAMAT

Keindahannya yaitu:
1. Setting tempatnya dan gambar para tokoh, benar-benar bagus seperti aslinya.
2. Film kartun yang mengandung banyak nilai berharga/pelajaran yang dapat diambil dari sana dan sangat menghibur. Film kartun yang berbeda dari yang lain. Karena biasanya film kartun hanya bersifat menghibur tetapi tidak memiliki nilai moral yang baik.

Keindahan dari segi makna yang terkandung dalam film yaitu:
○ Mengajarkan kepada kita, bahwa kita harus patuh terhadap orang tua. Karena mereka memberitahu kita untuk kebaikan kita juga.
○ Kita sebagai calon orang tua, harus mencontoh perilaku Marlin, ayah Nemo. Jangan seperti para orang tua zaman sekarang yang egois, mau menang sendiri, menganggap anak muda selalu salah tetapi orang tua selalu benar karena mereka punya banyak pengalaman, dan suka kurang ajar kepada anaknya sendiri.,
○ Terus berusaha/berjuang dan selalu optimis(maksdunya jangan pernah putus asa), pasti harapan kita tercapai (Nemo yang selalu berusaha untuk kembali ke laut dan Marlin yang melewati banyak rintangan dan akhirnya dapat juga bertemu anaknya).

Human and Live

Ceritakan tentang penderitaan yang kamu alami atau orang lain!

Libur panjang setelah kelulusan saya dari SMA.Bulan pertam telah dilewati dalam menjalani liburan. Kemudian memasuki bulan puasa. Masih libur. Seminggu mendekati puasa Ramadhan akhir, badan panas, badan terasa remuk/hancur dan perut bawah bagian kanan sakit. Begitu terus dan akhirnya memutuskan ke dokter. Pergi ke beberapa dokter (hingga ke3 dokter dengan praktik di rumah sakit yang berbeda-beda) semuanya memvonis saya terkena infeksi usus buntu. Sudah saya duga dengan hal tersebut. Tetapi setelah mengetahui dugaan saya benar, saya juga jadi agak kaget dengan vonis yang diberikan dokter.

Pemberian obat dilakukan. Saya yang memiliki alergi obat, menyebabkan obat yang diberikan dokter justru memberi “penyakit” baru. Katup mata(bagian atas dan bawah/kantung mata) saya menggelembung sehingga kedua mata saya tidak bisa melihat karena tertutup oleh katup mata tersebut. Mau tidak mau, jalan harus dituntun. Seperti orang buta. Benar-benar gelap. Belum selesai dengan usus buntu, ditimpa lagi dengan lainnya. Sungguh megesalkan dan menderita.

Perlu beberapa hari untuk menormalkan bentuk katu mata saya. Mata sudah normal, sekarang lanjut ke usus buntu lagi. Fix sudah keputusan untuk dioperasi.

Kemudian, kami tiba di ruang inap dengan keadaan sedang berpuasa. Melakukan berbagai test yang menyengsarakan. Malam pun tiba. Saya didorong menggunakan kasur dibawa ke ruang operasi. Semula saya tidak merasakan apa-apa, tetapi sekarang yang saya rasakan adalah gemetar. Gigi saya terus berbunyi. Tidak pernah saya merasakan hal ini. Dulu saya pernah operasi sebanyak tiga kali, tetapi itu hanya operasi kecil yang ridak sampai dibawa ke ruang operasi dan dibius total. Operasi kecil tersebut hanya pemberian bius lokal, dipotong, dan dijahit.

Detik-detik akan dioperasi yaitu malam hari ketika magrib, bius total pun disuntikkan ke dalam infus saya. Saya tertidur, dan bangun ketika saya sedang didorong menuju ke ruang inap. Rasa sakit yang luar biasa muncul. Saya benar-benar tidak bisa bergerak.

Saya tidak bisa tidur. Sakit sekaliiiiiiiiiiiiiiiii............ Saya masih dalam keadaan berpuasa. Katanya saya belum boleh makan ataupun minum hingga saya kentut.

Akhirnya saya buang angin. Tapi masih belum diperbolehkan memasukkan apapun ke dalam mulut. Akhirnya hingga enam kali buang angin, saya diijinkan untuk minum. Tapi hanya boleh minum teh dan itupun hanya diijinkan minum SATU SENDOK MAKAN PER JAM. Tapi tidak apalah. Akhirnya bisa minum setelah 2hari berpuasa.

Selepas operasi saya disuntik obat terus di infus beberapa jam sekali. Perih, bau, dan katup mata saya sempat bengkak lalu diberi obat anti alergi akhirnya katup saya mengempis lagi.

Siang hari saya dipanksa untuk menggerakkan badan walaupun itu sangat sakit. Disuru memiringkan badan ke kiri dan ke kanan. Latihan itu terus. Smabil latihan, saya menangis karena benar-benar tak tahan dengan sakit yang saya derita.

Malam hari, saya dipaksa untuk berdiri. ASTAGFIRULLAHHH....!!!! Jangankan berdiri, miring kiri kanan saja saya sudah tak kuat.

Belajar duduk lalu langsung berdiri. Kata susternya harus dipaksa. Memang sakit rasanya, tapi mau tidak mau harus dipaksa agar nanti perut saya tidak kaku dan jahitan saya tidak robek akibat saya yang tidak bergerak/tidak melenturkan badan.

Akhirnya saya mencoba duduk dengan dibantu Ibu saya dan suster. Kemudian saya disuruh berdiri. Saya gak kuat. Sakitnya semakin menjadi. Akhirnya saya memaksa untuk tidak latihan jalan. Kemudian susternya mengatakan apakah saya tidak ingin cepat pulang. Katanya, kalau besok mau pulang, saya harus bisa jalan. Tapi saya masih belum mau untuk memaksakan diri saya untuk jalan.

Pagi harinya, akhirnya dengan dibantu Ibu saya, saya berdiri. Subhanallah.....!!!! Sakitnya luar biasa melebihi ketika saya duduk apalagi ketika saya tidur diam. Akhirnya saya duduk lagi. Beberapa menit kemudian, latihan lagi untuk berdiri lalu jalan. SAYA BISA!!!!!!!! Itu hanya berlangsung 2langkah dan kembali duduk. Sejam kemudian saya lakukan lagi latihan tersebut. Saya paksa, karena mengingat biaya rumah sakit yang mahal yang menyebabkan Ibu saya tak tahan untuk berlama-lama di rumah sakit. Akhirnya saya bisa jalan. Saya merasa bayi lagi, karena harus latihan jalan dari awal. Jalan pun saya masih meng-kaku-an badan dan agak bungkuk karena kalau berdiri tegak rasanya akan lebih sakit lagi. Tapi sayta diberitahu oleh susternya untuk saya membiasakan diri, jalan dengan badan tegap dan dibuat luwes alias jangan dikaku-kakuin karena akan memperlama proses penyembuhan dan akan bebrbahaya untuk organ perut saya dan jahitan di perut. Dengan sangat terpaksa, sakit yang saya derita bertambah lagi dengan kewajiban untuk berdiri tegap.

AKHIRNYA SAYA PULANG saat itu juga. Pulang dengan naik taksi diantar ke pintu taksi dengan kursi roda dan masuk mobil dengan usaha sendiri(dengan sedikit bantuan suster.hehe). Di perjalanan saya hanya bisa mengeluh, karena ada gincangan sedikit saja, sakitnya ssemakin bertambah(tidur diam di rumah sakit saja saya menangis-nangis karena sakitnya yang luar biasa, bagaimana di taksi yang banyak goncangannya akibat polisi tidur atau mengerem).

Sampai di rumah. Di rumah pun saya tidak boleh diam. Saya harus latihan terus. Karena saya giat berlatih , akhirnya dengan cepat saya bisa berjalan lagi dan sekarang sudah bisa tidur miring, lari, jongkok, lompat, dan ada goncangan pun sudah tidak terasa sakit lagi. Hanya kadang muncul rasa gatal yang agak lama dan benar-benar gatal sekali yang kadang disertai rasa sakit. Akibat sakit usus buntu, saya jadi tidak bisa masuk kuliah seminggu. Tapi syukurlah saya tidak terlalu ketinggalan materi, karena dosennya rata-rata jarang masuk(padahal gaji dosen lebih besar daripada guru, tapi mengapa guru di SMA Negeri saya selalu datang tepat waktu dan tidak pernah absen sementara dosen hampir setiap jadwal mengajar jarang datang???padahal selepas kuliah, mahasiswa harus siap menghadapi tantangan kerja dan harus memiliki kematangan dalam bidangnya).